Selasa, 12 September 2017

"SEMIDANG RINDU Air terjun di negeri di atas awan" Jelajah Negeri Mengenal Alam


Keindahan panorama  alam kabupaten Lahat tak pernah akan habis untuk di explore. Saat ini telah terdata 131 air terjun di Kabupaten Lahat dengan ketinggian dan keindahan yang bervariasi. Dalam kurun waktu 5 tahun ini Lembaga Kebudayaan dan Pariwisata “Panoramic of Lahat” tak henti-hentinya mendata potensi alam dan budaya Kabupaten Lahat. Dan yang telah diakui secara nasional adalah megalitik. Pada tahun 2012 Panoramic of Lahat telah mendapat rekor MURI sebagai Kolektor Data Megalitik Terbanyak se Indonesia. Dan kali ini Panoramic of Lahat juga telah medaftarkan air terjun Kabupaten Lahat sebagai air terjun terbanyak se Indonesia.

Kali ini tim Panoramic of Lahat melanjutkan penjelajahan ke air terjun Semidang Rindu di Desa Tunggul Bute Kecamatan Kota Agung Kabupaten Lahat. Untuk menuju ke air terjun ini dari Kota Lahat dapat menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Dari Kota Lahat ke arah Kota Pagaralam dan dipertigaan simpang Asam di kilometer 33 dari Kota Lahat belok ke kiri ke arah Kota Agung/Semendo lalu di desa Sukarame belok kanan. Setelah perjalanan 3 km di pertigaan desa Pandan Ara Ulu belok ke kiri dan menyusuri jalan berbatu menuju desa Tunggul Bute. Dari sini perjalanan menanjak menyisir tepi tebing di ketinggian 1.400an mdpl. Sering kali kami harus membunyikan klakson di setiap tikungan tajam untuk menghindari tabrakan karena jalan sangat sempit. Jalanan terus mendaki dengan pemandangan di sebelah kanan berupa tebing dan di sebelah kiri berupa jurang dengan  hamparan perkebunan kopi di lereng Bukit Barisan.  

Setelah melakukan perjalanan sejauh 10 km tibalah di batas desa Tunggul Bute dan di sebelah kiri jalan terlihat jelas pemberitahuan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro dan Air Terjun Semindang Rindu. Kendaraan kami berhenti disini dan kami melanjutkan perjalanan berjalan kaki sejauh 200 meter menyusuri kebun kopi. Jika menggunakan kendaraan roda dua dapat parkir tepat di atas air terjun dan dilanjutkan dengan jalan menuruni sekitar 50 anak tangga lalu menyusuri sungai sejauh 20 meter dan akan menikmati keindahan air terjun Semidang Rindu dengan ketinggian sekitar 15 meter. Air terjun ini sangat alami dengan airnya yang sangat jernih membentuk danau kecil dibawahnya. Air terjun ini disebut Air Terjun Semidang Rindu Atas.

Sedang untuk menikmati Air Terjun Semidang Rindu Bawah maka kami kembali berjalan menaiki tangga dan kembali ke atas air terjun lalu berjalan sekitar 20 meter dan menuruni puluhan anak tangga yang terbuat dari plat baja dengan kemiringan mencapai 80 derajat. Di samping anak tangga terdapat pipa baja berwarna biru dengan diameter sekitar 30 cm sebagai sarana untuk mengalirkan air untuk membangkitkan generator dibawahnya. Yach air terjun Semidang Rindu Bawah telah berfungsi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro dengan kapasitas produksi listrik sekitar 1 megawatt yang telah menerangi Desa Tunggul Bute di Kabupaten Lahat dan Desa Segamit di Kabupaten Muara Enim.

Air Terjun Semidang Rindu Bawah memiliki ketinggian sekitar 25 meter sehingga membentuk danau lebih besar di banding air terjun diatasnya. Airnya yang jernih sangat menggoda untuk berenang menikmati sejuknya air dan udara di negeri di atas awan. Di bagian air terjun ini juga terdapat gua yang belum diketahui kedalamannya.

Kami sangat menikmati suasana dan keindahan air terjun ini sehingga kami cukup lama untuk mengabadikan keindahan air terjun ini dengan kamera kami. Dan kamipun sempat berpose dengan latar belakang air terjun. Selain keindahan air terjun, hijaunya pepohonan di kawasan ini sangat menyejukkan hati dan pikiran.

Pada aliran sungai ini selain terdapat air terjun Semidang Rindu Atas dan Bawah juga terdapat air terjun Bale yang telah kami kunjungi pada waktu sebelumnya. Jadi saat ini pada aliran sungai ini terdapat 3 air terjun.

Setelah puas menikmati keindahan kedua air terjun kami kembali ke atas menaiki satu per satu anak tangga lalu dilanjutkan berjalan kaki. Jalan sedikit menanjak tapi tidak membuat kami lelah bahkan kami nikmati dengan mengambil photo bunga kopi yang sedang mekar berwarna putih. Kemudian kami beristirahat di sebuah warung dan menikmati kopi robusta asli desa Tunggul Bute. Kamipun sempat membantu pemilik warung kopi mengumpulkan biji kopi yang sedang dijemur menjadi satu tumpukkan lalu ditutup terpal agar terhindar dari hujan. Karena di Desa Tunggul Bute dengan ketinggian di atas 1.400 mdpl curah hujan sangat tinggi bahkan disini jarang terlihat matahari bersinar terik akan tetapi lebih sering terlihat kabut, maka tidak heran desa ini disebut juga negeri di atas awang.

Perjalanan kami selanjutnya adalah menuju sebuah danau di Desa Segamit Kecamatan Semendo Kabupaten Muara Enim yang berjarak sekitar 15 km dari desa Tunggul Bute. Jalanan berbatu tanpa aspal dengan lebar sekitar 22 meter, datar  dan sangat nyaman untuk dilalui. Danau Seduduk terletak sekitar 100 meter dari jalan utama. Sebuah danau yang cukup luas yang terletak di perbukitan gugusan Bukit Barisan dengan ketinggian di atas 1.500 mdpl. Di sini terlihat banyak orang memancing ikan. Danau ini masih sangat alami dan belum sama sekali ada sentuhan untuk dijadikan destinasi wisata.


Di kawasan ini juga sekarang sedang dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi atau Geothermal. Semoga pembangunan ini akan berhasil dan nantinya akan membantu pengembangan kawasan ini menjadi destinasi pariwisata yang juga akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat dan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Lahat.

0 komentar:

Posting Komentar