Minggu, 11 Februari 2018

PAGARALAM The Beauty of South Sumatera


Kota Pagaralam terletak di kaki gunung Dempo dan di sebut sebagai The Beauty of South Sumatera. Jukukan ini sangat pas dan layak di sandang Pagaralam. Di kota yang sejuk ini terdapat perkebunan teh  yang di bangun oleh masa Belanda tahun 1926 dan 3 tahun kemudian di bangun juga pabrik teh yang hingga kini masih memproduksi teh untuk komoditi export.       

Pemandangan kebun teh nan hijau membentang bak permadani menyejukkan mata setiap yang melihatnya. Di bagian puncak kebun teh atau yang di kenal dengan Puncak Rimau di ketinggian 1.820 mdpl terdapat tempat selfie berupa tulisan PAGARALAM dangan ukuran sangat besar. Dan di tempat ini juga dapat melihat dan menikmati hamparan kebun teh dan Kota Pagaralam. Selain itu di lokasi ini juga pernah menjadi arena paralayang SEA GAMES.

Selain pemandangan kebun teh di di kaki gunung Dempo juga terdapat beberapa villa yang dapat digunakan untuk menginap seperti Villa Lahat, Villa Besemah, Villa Gunung Gare, Villa Besh Dempo Flower, Villa MTQ, Dcabin dan Villa Mentari. Ketika musim liburan seperti pergantian tahun baru, lebaran, liburan sekolah dan liburan panjang lainnya semua villa tersebut penuh terisi dan susah mencari tempat menginap di Pagaralam. Geliat seperti ini terlihat perkembangannya setelah Pagaralam ditetapkan menjadi salah satu Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN) oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

Perkembangan penginapan juga diikuti dengan perkembangan restoran, lesehan atau rumah makan dan pusat oleh-oleh seperti restorant Chef Dadang, restoran 88, lesehan Tarjak, lesehan Neng Ngeulis, oleh-oleh Kirana dan DikDik juga UKM yang bergerak dibidang makanan ringan seperti Putra Abadi yang memproduksi berbagai macam snack yang berasal dari tanaman yang ada di Pagaralam.

Industri kopi olahan juga berkembang dengan pesat di Pagaralam dan memang selama ini Pagaralam terkenal dengan perkebunan kopi yang telah dibuka sejak masa penjajahan Belanda hingga kini. Bahkan sebagian besar masyarakat Pagaralam bertani kopi dan perekonomian bergantung dengan panen kopi. Kalau selama ini masyarakat hanya menjual biji kopi kemudian biji kopi dibawa ke Lampung sehingga yang terkenal bukan kopi Pagaralam tetapi kopi Lampung. Sekarang juga banyak tumbuh produsen kopi olahan yang bermerek kopi Pagaralam.

Selain pesona gunung Dempo, perkebunan teh dan perkebunan kopi Pagaralam juga mempunyai banyak daya tarik wisata yang telah dikembangkan menjadi destinasi pariwisata sebut saja Tangga 2001, Medan Magnet Dempo, Hutan Bambu, Air Terjun Embun,Air Terjun Mangkok, Air Terjun Sendang Drajat, Air Terjun Alap-Alap, Air Terjun Tuju Kenangan, Dempo Park, Green Paradise, wisata budaya megalitik Tegur Wangi, Belumai, Tanjung Aro, dan Tebing Tinggi juga ada agrowisata Kebun Jeruk.

Semua destinasi pariwisata tersebut di atas dapat di jangkau dengan kendaraan roda empat sampai dengan lokasi parkir karena dari awal pembangunan Pemerintah Kota Pagaralam telah merencanakan dengan baik agar semua destinasi pariwisata dapat terhubung dengan baik. Sebagai contoh bila melakukan kunjungan mulai dari megalitik Tanjung Aro terus ke Hutan Bambu lalu ke Air Terjun Embun dan terus secara berurutan ke Air Terjun Mangkok, Dempo Park, Air Terjun Sendang Drajat, Air Terjun Alap-Alap, Air Terjun Tuju Kenangan, Kebun Teh, lalu turun ke Tangga 2001, Dempo Magnet, Kebun Salak, Komplek Perkantoran Gunung Gare lalu turun ke Megalitik Tegur Wangi, Green Paradise dan berakhir di Agrowisata Kebun Jeruk. Rute ini dapat dilakukan dalam satu hari perjalanan  yang saling menghubungkan.

Industri pariwisata telah menggerakkan berbagai sektor ekonomi masyarakat Pagaralam apalagi dengan telah dibukanya bandara Atung Bungsu yang melayani penerbangan langsung ke Jakarta dan Palembang. Hal ini makin membuat Pagaralam lebih mudah untuk dikunjungi.

Menuju Pagaralam dari Jakarta dapat langsung terbang menggunakan pesawat terbang maskapai penerbangan Trans Nusa dari bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta langsung ke bandara Atung Bungsu, Pagaralam atau via maskapai penerbangan Wings Air dari bandara Sultan Mahmud Badarudin II, Palembang langsung ke bandara Atung Bungsu, Pagaralam. Sedang jalan darat dari Jakarta dapat menggunakan bus Sinar Dempo dari Terminal Kalideres, Jakarta langsung ke Kota Pagaralam. Untuk jalan darat dari Palembang dapat ditempuh dengan bus seperti Sinar Dempo, Melati Indah, Telaga Biru dan Marlin atau via travel. Juga dapat menggunakan sarana kereta api dari stasiun Kertapati dan turun di stasiun Lahat lalu melanjutkan perjalanan ke Pagaralam. Perjalanan darat dari Palembang ke Pagaralam dapat ditempuh sekitar 6 jam perjalanan.

Selain itu Kota Pagaralam dapat ditempuh dari arah Kota Bengkulu via Kota Kepahyang dengan jarak perjalanan selama 4 jam atau dari Kota Manna Bengkulu Selatan menuju Pagaralam dengan jarak sekitar 2,5 jam perjalanan.

Dengan keindahan panorama gunung Dempo, perkebunan teh, perkebunan kopi, air terjun, danau, megalitik, tarian, bahasa, adat istiadat dan sarana yang telah dimiliki maka Pagaralam sangat potensial dijadikan kota wisata andalan Sumatera Selatan sesuai dengan jukukannya The Beauty od South Sumatera apalagi sudah ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Strategi Pariwisata Nasional. Semoga Pagaralam makin maju dan berkembang menjadi destinasi utama pariwisata Sumatera Selatan yang akan membawa kemakmuran masyarakatnya.
 

0 komentar:

Posting Komentar