Alunan musik
tradisional yang dimainkan oleh pemuda desa yang berpakaian adat berwarna merah
keemasan dan hijau serta 3 penari dengan pakaian adat berwarna merah keemasan
menyambut kedatangan kami di desa Tanjung Menang Kecamatan Jarai Kabupaten
Lahat. Tiga penari ini menarikan Tari Elang Begendang yang merupakan tari
daerah Kecamatan Jarai. Tari ini sempat membuat kami terpesona bukan saja
karena tariannya tetapi juga alunan musik tradional yang dimainkan.
Kedatangan kami
peserta Pelatihan Penggelolaan Homestay ke desa Tanjung Menang Kecamatan Jarai
Kabupaten Lahat juga disambut oleh Camat Jarai Decky Renaldo,ST,Msi, Danramil
Jarai Kapten Gunawan, Kapolsek Jarai APK Indra, Pjs Kades Tanjung Menang Budi
Sastra beserta perangkat desa dan masyarakat desa dengan senyum sapa nan ramah.
Sebelum kami ke
desa Tanjung Menang kami mengikuti acara pembukaan Pelatihan Penggelolaan
Homestay yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Lahat. Kegiatan
pembukaan berlangsung di sebuah hotel yang dibuka secara resmi oleh Sekretaris
Daerah Lahat Januarsyah, SH,MM dan dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata
Kabupaten Lahat H.Safrani Cikmin,SH, Staf Khusus Bupati Bidang Pariwisata dan
Ekraf Maryoto, beberapa Kepala Dinas/Badan, Camat dan peserta pelatihan.
Setelah selesai
pertunjukan tari tradisional dan beberapa sambutan kami dipandu oleh Arie
Afandi atau sering dipanggil Oteq, anggota Pokdarwis Desa Tanjung Menang untuk
melihat beberapa homestay/pondok wisata. Sebelum kegiatan untuk melihat
homestay dan potensi desa kami dijamu dengan suguhan minuman kopi asli desa Tanung
Menang. Kami sangat menikmati suguhan kopi asli yang dikelola masyarakat desa.
Juga kami disuguhkan kerajinan rajutan tas dan souvenir lainnya asli tangan
terampil masyarakat desa Tanjung Menang.
Kunjungan pertama
menuju homestay milik Hasbi. Homestay yang berada di perkebunan sayur dengan
pemandangan gunung Dempo di sebelah Selatan. Homestay dibangun dengan bahan
utama berupa bambu yang ditata menjadi dinding homestay lalu dipernis. Homestay
yang terdiri dari 2 kamar tidur, ruang tamu, dapur, verandah, toilet dan
halaman yang luas berupa tanaman hias dan kebun sayur plus pemandangan gunung
Dempo. Sungguh merupakan homestay yang sangat diidamkan, hal ini terungkap dari
beberapa peserta yang pengen menginap di homestay ini.
Selanjutnya kami
peserta Pelatihan Penggelolaan Homestay dibawa ke homestay kedua. Homestay
kedua berada di tengah kolam ikan dengan bahan utama homestay berupa bambu
dengan lantai kayu. Berbeda dengan homestay pertama dengan halaman dipenuhi
tanaman hias dan sayuran sedang homestay kedua dikelilingi kolam ikan. Jadi
wisatawan dapat tinggal di homestay ini sambil memberi makan ikan atau memacing
ikan. Wouou….. suatu pemandangan dan pengalaman yang mengesankan di desa
Tanjung Menang ini, walaupun perjalanan dari Kota Lahat memakan waktu sekitar
1,5 jam tetapi setelah berada di sini semua terbayarkan oleh keindahan dan
keramahan masyarakat desa yang selalu menyapa ketika kami berjalan keliling
desa.
Kunjungan
berikutnya kami dibawa untuk melihat pengrajin makanan tradional berupa kerupuk
yang terbuat dari tepung dengan bentuk bulat yang sangat indah dan berwarna-warni.
Kami dipersilakan untuk mencicipi kerupuk sepuasnya oleh ibu-ibu pengrajin
kerupuk sehungga kami peserta pelatihan yang berjumlah 56 orang mencicipi
kerupuk yang disajikan.
Kemudian kami
dipandu untuk melihat pengrajin pisau tradisional yang sebut dengan “kuduk”.
Pisau ini dibungkus sarung berbahan kayu medang yang berwarna kuning sehingga
terlihat lebih indah. Pisau ini digunakan oleh masyarakat desa sebagai alat
untuk berkebun akan tetapi dapat juga dijadikan souvenir bagi wisatawan yang
datang yang kemudian di pajang di dalam lemari.
Keindahan,
kesejukan dan keramahan masyarakat desa Tanjung Menang menjadi modal utama agar
desa ini dapat dijadikan desatinasi wisata atau desa wisata. Letaknya yang
berada di kaki gunung Dempo sangat menjual apalagi letaknya hanya puluhan meter
dari pusat kecamatan Jarai.
Selain itu dari desa Tanjung Menang juga dapat menikmati air terjun Akar dan air terjun Gaung serta yang paling mengesankan dan sempat viral di beberapa media social yaitu Water Blue. Keindahan Water Blue telah membius banyak orang untuk datang dan menikmati langsung ke lokasi walaupun lokasinya lumayan jauh dari desa. Lokasi Water Blue dari desa sekitar 8 km dengan medan jalan menanjak berupa jalan tanah berbatu. Dengan kondisi jalan tesebut maka hanya kendaraan khusus yang dapat dipakai menuju lokasi, misalnya mobil offroad atau mobil double garden dan motor trail atau motor yang sudah dimodifikasi untuk jalan seperti itu. Walaupun harus menempuh jarak 8 km dan medan jalan tanah berbatu tetapi setelah sampai di lokasi Water Blue semua lelah akan terbayarkan dengan keindahan suasana alam dan warna air yang jernih kebiruan.
Semoga semua
potensi wisata tersebut dapat dikelola dengan baik dan professional sehingga
dapat memberikan manfaat terhadap perekonomian masyarakat desa dan ke depan
memberikan kontribusi kepada daerah berupa pendapatan desa dan pendapatan asli
daerah Kabupaten Lahat. (Mario Andramartik, 3 November 2020).
0 komentar:
Posting Komentar