Ketua Panoramic of Lahat Mario Andramartik di Air Terjun Salak
Keindahan alam dan budaya Kabupaten Lahat tak diragukan lagi dan telah banyak dipublikasi oleh banyak media apalagi di era millennial ini sangat gampang sekali mempublikasi suatu produk. Kabupaten Lahat yang telah mendapatkan rekor MURI sebagai pemilik situs megalitik terbanyak se Indonesia tahun 2012 sehingga mendapatkan julukan Negeri 1000 Megalitik. Dan ternyata Kabupaten Lahat juga memiliki air terjun terbanyak se Indonesia. Pada tahun 2016 Panoramic of Lahat telah mendaftarkan air terjun Kabupaten Lahat kepada MURI dan pihak MURI telah menyetujui maka Kabupaten Lahat dapat memakai julukan Bumi Seribu Air Terjun.
Dari data yang
dikumpulkan oleh Lembaga Kebudayaan dan Pariwisata Panoramic of Lahat hingga
kini Kabupaten Lahat telah memiliki 179 air terjun yang tersebar di 20
kecamatan dari total 24 kecamatan di Kabupaten Lahat atau 80% kecamatan di
Kabupaten Lahat memiliki air terjun. Air terjun dalam bahasa Lahat disebut
dengan cughup seperti tertera di kamus bahasa Seganti Setungguan, bukan curup,
bukan curug dan bukan juga cughop. Banyak yang menyebut air terjun dengan curup,
hal ini disebabkan karena susah atau tidak dapat menyebut kata cughup. Karena
Curup merupakan ibukota Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Untuk kata curug
merupakan air terjun dalam bahasa Sunda.
Sedangkan kata cughop merupakan sebutan untuk air terjun dalam bahasa di daerah
Lintang Kabupaten Empat Lawang. Dalam bahasa Lahat tidak mengenal vocal o
sehingga tidak tepat bila menyebut kata cughop. Kalau di daerah Lintang sering
memakai vocal o.
Dari 179 cughup
yang ada di Kabupaten Lahat mempunyai ketinggian dan keindahan yang berbeda
dengan lokasi yang tersebar di banyak desa dan kecamatan. Kecamatan Gumay Ulu
merupakan kecamatan yang memiliki cughup terbanyak yaitu 33 cughup, Mulak Ulu
memilik 24 cughup , Pagar Gunung memilik 19 cughup dan Pulau Pinang memilik 16
cughup.
Wisatawan keluarga di air terjun Salak
Kecamatan Pulau
Pinang yang terdiri dari 10 desa yaitu : Tanjung Mulak, Pulau Pinang, Lubuk
Sepang, Tanjung Sirih, Perigi, Karang Dalam, Pagar Batu, Kuba, Jati dan Muara
Siban. Kecamatan Pulau Pinang dengan kontur perbukitan dengan ketinggian
berkisar 134 – 190 mdpl berada di sepanjang sungai Lematang dengan anak sungainya
seperti Sungai Lim, Sungai Ketapang, Sungai Asam, Sungai Salak dan Sungai
Mulak. Dari anak sungai Lematang inilah banyak ditemukan cughup. Saat ini
cughup berada di 5 desa yaitu Desa Tanjung Mulak, Pulau Pinang, Lubuk Sepang,
Perigi dan Karang Dalam. Dari ke-5 desa tersebut Desa Karang Dalam yang
memiliki paling banyak cughup yaitu sebanyak 8 cughup.
Dari keindahan 16
cughup yang berada di Kecamatan Pulau Pinang pernah memikat TV nasional untuk
melakukan syuting program TV mereka seperti Cughup Panjang di Desa Pulau Pinang
dan Cughup Bidadari di Desa Karang Dalam pernah menjadi lokasi syuting film
nasional di tahun 1980an juga Cughup Salak di Desa Perigi pernah dikunjungi
penyanyi kondang Ari Lasso dan presenter terkenal Edwin serta banyak wisatawan
yang berkunjung ke cughup ini melalui jalur sungai Lematang.
Cughup Salak
sungguh sangat memikat siapapun yang melihat fotonya apalagi langsung ke lokasi
cughup. Cughup Salak berada di Desa Perigi Kecamatan Pulau Pinang. Untuk menuju
lokasi cughup dari Kota Lahat menuju Desa Lubuk Sepang yang berjarak 15 km atau
32 menit perjalanan dengan kendaraan roda empat. Setiba di Desa Lubuk Sepang
melanjutkan perjalanan menyeberangi sungai Lematang dengan melintasi jembatan gantung sepanjang sekitar
100 meter lalu belok ke kanan menyusuri jalan setapak sejauh 500 meter dengan
melintasi kebun karet dan kopi. Sebelum sampai di cughup kita akan menikmati
kesejukan alam sekitar dan meniti tepian sungai Salak yang berair jernih.
Selain jalur darat
tersebut juga dapat melalui jalur sungai Lematang. Jalur ini pertama kali dibuka
pada tahun 2012 yang dilakukan oleh komunitas atau pengiat arung jeram/rafting.
Dan kemudian jalur ini menjadi jalur favorit para pencinta arung jeram yang
datang dari berbagai pelosok kota di Sumatera Selatan untuk menikmati arus
sungai Lematang dan keindahan Cughup Salak nan menawan. Pernah dalam sehari 100
orang mengarungi Sungai Lematang dan singgah untuk menikmati keindahan Cughup
Salak. Para peserta rafting selain menikmati keindahan Cughup Salak juga akan
merasakan kelezatan lemang khas Desa Tanjung Sirih. Lemang yang dibawa masih
dalam keadaan utuh lalu dibuka setelah berenang ria di cughup dan hal ini
merupakan sensasi tersendiri bagi para peserta rafting yang membedakan dengan
lokasi rafting lainnya.
Wisatawan rafting dan singgah di air terjun Salak |
Keindahan Cughup
Salak telah memikat kami sekeluarga sehingga kami putuskan untuk melihat
langsung cughup ini di tahun 2009. Kami bersama dengan anak kami yang baru
berusia 4 tahun melintasi kontur jalan yang jarang kami lalui. Ketika
menyeberangi jembatan gantung anak kami tidak mau di gendong alias mau jalan
sendiri dan akhirnya satu sepatunya jatuh ke sungai. “Ayah …. sepatu Toti di ambil
sungai” kata anakku ketika sepatunya terbawa arus Sungai Lematang. Pengalaman
ini menjadi pengalaman berharga dan tak pernah menyurutkan kami untuk mengenal,
melihat, merasakan keindahan alam tanah leluhur, tanah kelahiran tercinta. Kami
sekeluarga dan Panoramic of Lahat terus berusaha mengunjungi setiap titik-titik
informasi yang datang kepada kami dan kami sangat bersemangat untuk
mengunjunginya walaupun sering kami harus berjalan kaki sangat jauh hingga
perjalanan kaki 4 jam satu kali perjalanan yang membuat kami kelelahan.
Semoga keindahan
Cughup Salak nan menawan ini terus dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan
desa yang dapat membantu peningkatan perekonomian masyarakat desa dan pendapatan
asli desa yang akan berdampak terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lahat
nantinya. Pengembangan dapat dimulai dengan pembentukan Kelompok Sadar Wisata
(Pokdarwis) di Desa Perigi selanjutnya dengan pembangunan akses jalan yang
memadai ke lokasi cughup dan pembangunan amenities di lokasi cughup seperti
toilet, ruang ganti pakaian, gazebo, mushalla dan kios jualan.
#ayokecughupsalak #ayowisatakelahat #lahatbercahaya. (Mario Andramartik, 9
Oktober 2021).
0 komentar:
Posting Komentar