Tepian sungai
Lematang menjadi pusat kunjungan wisatawan setiap akhir pekan karena kawasan
ini sejak masa kolonial telah terkenal sebagai kawasan wisata dan sejak tahun
2017 kawasan ini makin ramai dikunjungi wisatawan karena banyaknya pelaku
wisata yang membuka usaha pariwisata seperti restoran/resto dan taman rekreasi. Tak heran setiap akhir pekan Tepian Sungai
Lematang dipadati kendaraan dari luar Kabupaten Lahat. Selain itu Kota Lahat
masih memiliki destinasi wisata seperti Taman Ayek Lematang, Puncak Gugah,
Pagar Park dan Taman Rekreasi Ribang
Kemambang. Tapi masyarakat Kota Lahat masih belum banyak yang tahu bahwa di
Kecamatan Lahat ada beberapa air terjun atau masyarakat Lahat menyebutnya
dengan nama cughup.
Hari ini Sabtu 12
Februari 2022 terkuak sudah bahwa di Kecamatan Lahat ada air terjun tepatnya di
Desa Padang Lengkuas. Desa yang terletak di jalan lintas Sumatera Lahat – Muara
Enim ini berjarak sekitar 3,5 km dari pusat pemerintahan Pemkab Lahat atau
perjalanan 10 menit. Sepintas kita tidak akan percaya bahwa di Desa Padang
Lengkuas Kecamatan Lahat terdapat air terjun atau cughup karena desa yang
berada di jalan lintas Sumatera dan sungai Lematang ini berupa daerah dataran
rendah. Setelah kami survey bersama Kepala Desa yang baru dilantik pada tanggal
24 Desember 2021 lalu ternyata terdapat beberapa air terjun.
Desa Padang
Lengkuas Kecamatan Lahat mempunyai luas wilayah sekitar 2.000 ha dengan luas
pemukinan sekitar 4 ha dan sisanya berupa perkebunan dan persawahan. Desa ini
berpenduduk sekitar 750 jiwa dengan mayoritas penduduk bermata pencarian
sebagai petani sebanyak 95% dengan rincian 65% petani karet, 30% menggarap
sawah dan 5% bertani kopi. Pemukinan desa di apit Desa Ulak Lebar di sebelah
Barat dan Desa Kota Raya di sebelah Timur serta di bagian Selatan berbatas
dengan Desa Muara Cawang Kecamatan Lahat Selatan dan Talang Akar Kecamatan
Merapi Selatan
Staf Khusus Bupati
Lahat Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mario Andramartik bersama Kades
Padang Lengkuas Sabroni didampingi Sekretaris Desa Harwansyah, Kaur Aset Sam
Sahuri, Kasie Pemerintahan Yogi Pratama, Kadus 2 Erwinsyah, Pendamping Desa
Lokal Yulianti, Tokoh Pemuda Desa Dendi Rius, Syawaludi, Solo Afandi, Idham dan
Novi langsung melakukan peninjauan lokasi air terjun/cughup di Desa Padang
Lengkuas. Perjalanan dengan sepeda motor di mulai dari kediaman Kepala Desa
lalu menyeberangi jembatan gantung di Sungai Lematang kemudian melintasi jalan
setapak dengan pemandangan kebun karet, kebun pisang, kebun kopi dan
persawahan. Ketika melintasi persawahan kami disuguhkan pemandangan padi nan
menguning dan belasan ibu-ibu memanen padi dengan alat tradisional, suatu
pemandangan yang langka di sebuah perkotaan. Di benakku langsung teringat
dengan destinasi wisata di Magelang, Jawa Tengah yaitu Svargabumi yang menyulap
hamparan sawah menjadi destinasi wisata unggulan dan meningkatkan perekonomian
masyarakat sekitar.
Foto bersama di Cughup Gambir |
Sekitar perjalanan 15 menit kami memasuki jalan yang baru dibuka dengan lebar sekitar 10 meter. Jalan ini masih berupa jalan tanah yang nantinya menghubungkan Jembatan Lematang 2 yang saat ini masih dalam kontruksi pembangunan ke wilayah Lahat Selatan dan rencana pembangunan komplek Perkantoran Pemkab Lahat yang baru.
Kami menyusuri
jalan tanah ini walaupun masih berupa jalan tanah tetapi sudah terlihat bahwa
jalan ini akan menjadi jalan yang bagus dan membuka akses pengembangan Kota
Lahat. Tepat di ujung jalan tanah ini yang berbatasan dengan perkebunan kelapa
sawit PT Arta Prigel kami belok ke kiri masuk ke jalan setapak dengan semak
belukar di kiri dan kanan jalan. Hanya dalam waktu kurang dari 5 menit atau
jarak 200 meter kami berhenti di aliran sungai Gambir dan tepat di atas kami
berdiri merupakan air terjun/cughup.
Lalu kami langsung
menuruni tebing terjal dengan cara berpegangan dengan akar-akar pohon dan
terlihat air terjun/cughup. Untuk menuju ke air terjun kami harus menebas semak
belukar untuk membuka akses jalan karena cughup ini belum sama sekali dikunjungi
atau dikembangkan sebelumnya. Pembukaan akses ke cughup ini baru dilakukan oleh
Sabroni sang kepala desa yang baru terpilih 9 Desember 2021 lalu. Jadi
perjalanan survey hari ini merupakan gebrakan baru dari kepala desa yang baru
saja terpilih. Hal ini juga yang membuat
Staf Khusus Bupati Lahat Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif langsung
merespon cepat ketika mendapat informasi dari warga desa bernama Idham untuk
melakukan survey.
Cughup yang berada
di aliran sungai Gambir ini mempunyai ketinggian sekitar 10 meter dengan lebar
sekitar 5 meter dengan kondisi masih dipenuhi semak belukar dan bebatuan yang
besar di bawah cughup. Cughup ini disebut Cughup Mentiring dengan airnya yang
jernih. Selain keindahan cughup di area ini juga dapat melihat bentang alam
yang luas bah bentangan permadani hijau dengan Bukit Serelo yang menjulang bah
jempol raksasa. Yach suatu pemandangan yang sangat luar biasa yang berada di
Kecamatan Lahat. Juga area di atas cughup Mentiring dengan kontur tanah yang datar
sangat layak untuk dijadikan camping ground atau lokasi berkemah. Maka kawasan
yang hanya berjarak sekitar 2 km dari desa Padang Lengkuas atau dari Jembatan
Lematang 2 sangat layak untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata alam.
Kemudian kami
melanjutkan untuk melihat cughup yang kedua yang berada di aliran sungai
Temiang. Kami melintasi jalan dengan lebar 3 meter berupa jalan berbatu yang
merupakan jalan perkebunan kelapa sawit lalu belok ke kiri sejauh 50 meter dan
tibalah di atas cughup. Dari atas cughup, kami harus menebas semak belukar
untuk menuju cughup dan menuruni sedikit tebing yang tidak begitu terjal.
Sesampai di aliran sungai Temiang kamipun harus membersihkan ranting dan semak
belukar yang menutupi cughup. Jadi cughup kedua ini juga masih sangat alami,
asri dan belum terjamah sebelumnya.
Kami bersama-sama
mencoba membersihkan ranting dan semak belukar yang menutupi cughup dan
sesudahnya kami berfoto bersama. Cughup dengan airnya nan bersih dan jernih ini
disebut sebagai Cughup Geringsing. Dengan ketinggian hanya 5 meter dan bentang
cughup hingga 25 meter dan air yang jatuh membentuk undakan sehingga cughup ini
terlihat lebih indah.
Tanpa kami sadari
waktu telah melewati pukul 12 siang dan kamipun sudah terasa lapar sehingga
kami makan bersama dengan duduk di atas batu di aliran sungai Temiang ini.
Walaupun hanya makan nasi bungkus dan minum air mineral yang telah di bawa oleh
perangkat desa tetapi terasa nikmat dan lezat sembari menikmati keindahan
cughup Geringsing.
Berjuta
kegembiraan yang kami rasakan karena telah berhasil meninjau kekayaan alam Desa
Padang Lengkuas yang selama ini terlantar dan tersembunyi. Semoga ke depan daya
tarik wisata desa ini dapat dikembangkan oleh desa yang akan memberikan dampak
positif terhadap pengembangan ekonomi desa. Langkah awal pengembangan daya
tarik wisata desa dengan membentuk Kelompok Sadar Wisata atau Pokdarwis yang
mendapat Surat Keputusan pembentukan dari Dinas Pariwisata yang selanjutnya
dikukuhkan oleh Bupati. Pembentukan Pokdawis di setiap desa sudah sesuai dengan
Pedoman Pokdarwis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Republik Indonesia dan untuk pengembangan daya tarik wisata desa dapat
menggunakan Dana Desa sesuai dengan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2021 tentang
Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022. Harapan kita bersama untuk pengembangan
pariwisata Kabupaten Lahat akan dapat terwujud menuju Kabupaten Lahat
Bercahaya. (Mario Andramatik Sabtu,12 Februari 2022).
0 komentar:
Posting Komentar