
Keindahan
panorama alam kabupaten Lahat tak pernah
akan habis untuk di explore. Saat ini telah terdata 131 air terjun di Kabupaten
Lahat dengan ketinggian dan keindahan yang bervariasi. Dalam kurun waktu 5
tahun ini Lembaga Kebudayaan dan Pariwisata “Panoramic of Lahat” tak
henti-hentinya mendata potensi alam dan budaya Kabupaten Lahat. Dan yang telah
diakui secara nasional adalah megalitik. Pada tahun 2012 Panoramic of Lahat
telah mendapat rekor MURI sebagai Kolektor Data Megalitik Terbanyak se
Indonesia. Dan kali ini Panoramic of Lahat juga telah medaftarkan air terjun
Kabupaten Lahat sebagai air terjun terbanyak se Indonesia.
Kali
ini tim Panoramic of Lahat melanjutkan penjelajahan ke air terjun Semidang
Rindu di Desa Tunggul Bute Kecamatan Kota Agung Kabupaten Lahat. Untuk menuju ke
air terjun ini dari Kota Lahat dapat menggunakan kendaraan roda dua atau roda
empat. Dari Kota Lahat ke arah Kota Pagaralam dan dipertigaan simpang Asam di
kilometer 33 dari Kota Lahat belok ke kiri ke arah Kota Agung/Semendo lalu di
desa Sukarame belok kanan. Setelah perjalanan 3 km di pertigaan desa Pandan Ara
Ulu belok ke kiri dan menyusuri jalan berbatu menuju desa Tunggul Bute. Dari
sini perjalanan menanjak menyisir tepi tebing di ketinggian 1.400an mdpl.
Sering kali kami harus membunyikan klakson di setiap tikungan tajam untuk
menghindari tabrakan karena jalan sangat sempit. Jalanan terus mendaki dengan
pemandangan di sebelah kanan berupa tebing dan di sebelah kiri berupa jurang
dengan hamparan perkebunan kopi di
lereng Bukit Barisan.
Setelah
melakukan perjalanan sejauh 10 km tibalah di batas desa Tunggul Bute dan di
sebelah kiri jalan terlihat jelas pemberitahuan Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro dan Air Terjun Semindang Rindu. Kendaraan kami berhenti disini dan
kami melanjutkan perjalanan berjalan kaki sejauh 200 meter menyusuri kebun
kopi. Jika menggunakan kendaraan roda dua dapat parkir tepat di atas air terjun
dan dilanjutkan dengan jalan menuruni sekitar 50 anak tangga lalu menyusuri
sungai sejauh 20 meter dan akan menikmati keindahan air terjun Semidang Rindu
dengan ketinggian sekitar 15 meter. Air terjun ini sangat alami dengan airnya
yang sangat jernih membentuk danau kecil dibawahnya. Air terjun ini disebut Air
Terjun Semidang Rindu Atas.
Sedang
untuk menikmati Air Terjun Semidang Rindu Bawah maka kami kembali berjalan
menaiki tangga dan kembali ke atas air terjun lalu berjalan sekitar 20 meter
dan menuruni puluhan anak tangga yang terbuat dari plat baja dengan kemiringan
mencapai 80 derajat. Di samping anak tangga terdapat pipa baja berwarna biru dengan
diameter sekitar 30 cm sebagai sarana untuk mengalirkan air untuk membangkitkan
generator dibawahnya. Yach air terjun Semidang Rindu Bawah telah berfungsi
sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro dengan kapasitas produksi listrik
sekitar 1 megawatt yang telah menerangi Desa Tunggul Bute di Kabupaten Lahat dan
Desa Segamit di Kabupaten Muara Enim.
Air
Terjun Semidang Rindu Bawah memiliki ketinggian sekitar 25 meter sehingga
membentuk danau lebih besar di banding air terjun diatasnya. Airnya yang jernih
sangat menggoda untuk berenang menikmati sejuknya air dan udara di negeri di
atas awan. Di bagian air terjun ini juga terdapat gua yang belum diketahui
kedalamannya.
Kami
sangat menikmati suasana dan keindahan air terjun ini sehingga kami cukup lama
untuk mengabadikan keindahan air terjun ini dengan kamera kami. Dan kamipun
sempat berpose dengan latar belakang air terjun. Selain keindahan air terjun,
hijaunya pepohonan di kawasan ini sangat menyejukkan hati dan pikiran.
Pada
aliran sungai ini selain terdapat air terjun Semidang Rindu Atas dan Bawah juga
terdapat air terjun Bale yang telah kami kunjungi pada waktu sebelumnya. Jadi
saat ini pada aliran sungai ini terdapat 3 air terjun.
Setelah
puas menikmati keindahan kedua air terjun kami kembali ke atas menaiki satu per
satu anak tangga lalu dilanjutkan berjalan kaki. Jalan sedikit menanjak tapi
tidak membuat kami lelah bahkan kami nikmati dengan mengambil photo bunga kopi
yang sedang mekar berwarna putih. Kemudian kami beristirahat di sebuah warung
dan menikmati kopi robusta asli desa Tunggul Bute. Kamipun sempat membantu
pemilik warung kopi mengumpulkan biji kopi yang sedang dijemur menjadi satu tumpukkan
lalu ditutup terpal agar terhindar dari hujan. Karena di Desa Tunggul Bute
dengan ketinggian di atas 1.400 mdpl curah hujan sangat tinggi bahkan disini
jarang terlihat matahari bersinar terik akan tetapi lebih sering terlihat
kabut, maka tidak heran desa ini disebut juga negeri di atas awang.
Perjalanan
kami selanjutnya adalah menuju sebuah danau di Desa Segamit Kecamatan Semendo
Kabupaten Muara Enim yang berjarak sekitar 15 km dari desa Tunggul Bute.
Jalanan berbatu tanpa aspal dengan lebar sekitar 22 meter, datar dan sangat nyaman untuk dilalui. Danau
Seduduk terletak sekitar 100 meter dari jalan utama. Sebuah danau yang cukup
luas yang terletak di perbukitan gugusan Bukit Barisan dengan ketinggian di
atas 1.500 mdpl. Di sini terlihat banyak orang memancing ikan. Danau ini masih
sangat alami dan belum sama sekali ada sentuhan untuk dijadikan destinasi
wisata.
Di
kawasan ini juga sekarang sedang dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi atau Geothermal. Semoga pembangunan ini akan berhasil dan nantinya
akan membantu pengembangan kawasan ini menjadi destinasi pariwisata yang juga
akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat dan pendapatan asli daerah
(PAD) Kabupaten Lahat.