
Keindahan Kota
Pagaralam tidak asing lagi bagi masyarakat Sumatera Selatan. Kota yang berada
di ketinggian sekitar 1.000 mdpl atau tepatnya di kaki gunung Dempo yang
merupakan gunung tertinggi se Sumatera Selatan
atau gunung tertinggi kedua se pulau Sumatera. Sejak masa penjajahan
Belanda di Indonesia Kota Pagaralam telah dijadikan tempat persinggahan para
pejabat Belanda dan Inggris masa itu. Di kota ini juga di bangun perkebunan teh
dan pabrik teh yang hingga kini masih beroperasional.
Saat ini Kota
Pagaralam benar-benar serius untuk dijadikann sebagai kota pariwisata bahkan
Pemerintah Pusat melalui Kemenpar RI telah menetapkan Pagaralam sebagai Kawasan
Strategi Pariwisata Nasional (KSPN). Hal ini merupakan isyarat bagaimana
Pagaralam akan dikembangkan menjadi gerbang masuk pariwisata di Sumatera Selatan
di samping Kota Palembang dengan adanya Bandar udara yang melayani penerbangan
ke Palembang dan Jakarta.
Pagaralam dengan
kekayaan alamnya yang sangat menjual telah menarik perhatian banyak pihak.
Selain keindahan gunung Dempo, kebun teh, air terjun, megalitik, hutan bambu,
rafting, dempo park, rumah adat dan adat istiadat masyarakatnya. Di Pagaralam
ada lebih dari 30 air terjun seperti air terjun Lematang Indah yang sudah
terkenal di seantero Sumatera Selatan karena letaknya di pinggir jalan lintas
Lahat – Pagaralam dan gampang untuk dikunjungi. Ada juga air terjun Embun,
Mangkok, Sendang Drajat, Tujuh Kenangan dan Alap-alap yang letaknya tepat di
kaki gunung Dempo dan di satu jalur perjalanan. Jadi pada jalur ini selain
dapat melihat 5 air terjun juga dapat melihat Hutan Bambu dan Dempo Park. Jalan
menuju kesini sangatlah mudah dan jalan lebar 2 arah. Dari arah Lahat ketika
masuk Kota Pagaralam di Simpang Manna belok ke kiri dan masuk jalan Alamsyah
Ratu Prawiranegara berupa jalan dengan
lebar sekitar 24 meter. Setelah lesehan Karjak lalu belok kanan masuk ke
jalan R.Suprapto kemudian ketemu jalan 2 jalur atau jalan Air Perikan belok ke
kiri dan terus ke arah gunung Dempo. Tepat di tugu Monumen Mayor Ruslan terus
lurus ke arah pabrik teh atau masuk ke jalan Soekarno Hatta ketika bertemu
pertigaan jalan 2 jalur belok kanan masuk ke jalan Munggah Raje. Dari pertigaan
jalan ini terus menyusuri jalan Munggah Raje dan di km 3 ada air terjun Embun di sebelah kiri
jalan dan sebelah kanan jalan ada hutan bambu. Terus ke arah atas sekitar 1 km
perjalanan di sebelah kiri jalan ada air terjun Mangkok sedang di sebelah kanan
jalan terdapat Dempo Park. Ketika melanjutkan perjalanan lagi masih ada 3 air
terjun lagi yaitu air terjun Sendang Drajat, Tujuh Kenangan dan Alap-alap. Dan
terus menyusuri jalan ini sampai ke perkebunan teh.
Untuk wisata
budaya megalitik ada di Tanjung Aro, Belumai dan Tegur Wangi sedang wisata
lainnnya ada Tangga 2001, Green Paradise, Puncak Rimau, Tebat Gheban, Rumah
Adat di Plang Kenidai dan agrowisata Kebun Jeruk.
Daya tarik
Pagaralam ternyata tidak hanya pada destinasi air terjun, budaya megalitik,
gunung Dempo, kebun teh, Tangga 2001, Green Paradise, Puncak Rimau, Tebat Gheban,
Rumah Adat di Plang Kenidai dan agrowisata Kebun Jeruk akan tetapi wisatawan
dapat menikmati indahnya sunset dan sunrise.
Untuk menikmati
sunset lokasi terbaik adalah di destinasi wisata Tebat Gheban. Danau atau
dengan bahasa lokal disebut tebat. Tebat Gheban merupakan sebuah danau alami
yang mempunyai luas sekitar 3 hektar dengan kedalaman mencapai 12 meter. Danau
yang dikelilingi pepohonan terlihat hijau dan rindang. Di sore hari banyak masyarakat yang
menghabiskan waktu untuk memancing atau berolah raga lari dan ada juga yang duduk
santai sembari menikmati indahnya mentari ke peraduaan.
Bila cuaca cerah,
pemandangan alam ketika mentari tenggelam di ufuk Barat dan sembunyi di balik
gunung Dempo dan ini merupakan momen terbaik untuk mengabadikan keindahan alam
ciptaan Tuhan dengan kamera. Mentari yang sembunyi di balik gunung Dempo
terlihat juga di tengah danau yang merupakan refleksi air danau. Keindahan ini
tak banyak kita temukan di banyak tempat.
Sedangkan untuk
menikmati indahnya mentari pagi atau sunrise lokasi terindah adalah dari villa
atau hotel yang ada di kaki gunung Dempo atau di perkebunan teh. Wisatawan yang
menginap di Villa Pemkab Lahat atau Villa Besemah dapat langsung menikmati
sunrise dari villa atau halaman villa, begitu juga wisatawan yang menginap di
Villa Gunung Gare, villa MTQ dan D Cabin dapat langsung menikmati sunrise dari
villa-villa yang berada di bagian Timur villa dan untuk wisatawan yang menginap
di Besh Dempo Flower, the best view untuk melihat sunrise adalah di sky deck
Besh Dempo Flower.
Dari sini sangat
jelas dan indah mentari pagi muncul di ufuk Timur dari balik pegunungan Bukit
Barisan. Sinarnya berwarna merah di balik warna hitam Bukit Barisan dan semakin
beranjak ke atas warna berubah menjadi kekuningan. Ohhhh…….betapa indahnya, di
tambah kelap kelip lampu jalan dan lampu penerangan rumah-rumah bah bintang
bertaburan.
Bila ingin
menikmati sunrise dari bagian tertinggi dapat menuju Rimau sebuah kawasan yang
dahulu untuk sarana paralayang untuk event SEA Games dan saat ini di buka
menjadi salah satu destinasi wisata yang sangat menarik. Dari ketinggian 1.820
mdpl dapat menikmati mentari pagi terbit di ufuk Timur dan indahnya jalan
berliku seperti ular raksasa, hamparan kebun teh bah permadani dan kota
Pagaralam.
Di kawasan gunung
Dempo merupakan best view untuk menikmati mentari pagi di Kota Pagaralam.
Setelah itu jangan lewatkan waktu anda di Pagaralam untuk menikmati segarnya
udara pagi dengan berjalan kaki atau bersepeda di sekitar perkebunan teh. Dan
dapat juga melanjutkan perjalanan ke komplek Tangga 2001. Di sebut Tangga 2001
karena ada anak tangga yang dibangun di perkebunan teh Villa Gunung Gare, 2001
sebagai tanda penghormatan untuk mengingatkan bahwa Kota Pagaralam terbentuk
tahun 2001 setelah mengalami pemekaran dari Kabupaten Lahat. Di Obyek Wisata
Tangga 2001 selain anak tanggga juga terdapat flyingfox, sepeda gantung dengan
background gunung Dempo, ATV dan kios-kios yang menjajakan makanan, minuman dan
souvenir khas Pagaralam.
Selain itu dapat
juga melintas di sela-sela pohon teh sambil berphoto ria atau berphoto ria
bersama pekerja pemetik teh. Ada juga spot photo tugu bunga kecumbu atau bunga
trompet di tepi jalan dengan background hamparan pohon teh. Atau berjalan ke
komplek villa MTQ, disini merupakan rumah bagi rusa tutul yang didatangkan dari
istana Bogor. Jadi dapat melihat dan memberi makan rusa tutul seperti di istana
Bogor.
Jangan lewatkan
pagi anda untuk menikmati mentari pagi nan indah dan segarnya udara alam
Pagaralam. (Februari 22,2018. Mario Andramartik)