
Di bagian Selatan
Kota Lahat terlihat dengan jelas jajaran bukit panjang berwarna hijau apalagi
kalau melihatnya dari tepian sungai Lematang yang saat ini telah ditata menjadi
pusat rekreasi maka jajaran bukit panjang terlihat lebih jelas. Yach jajaran
bukit panjang ini merupakan gugusan Bukit Barisan yang membentang dari Aceh
hingga Lampung di pulau Sumatera yang merupakan pulau terbesar ke–6 di dunia.
Ketika mata kita
arahkan ke arah Tenggara di gugusan Bukit Barisan maka kita akan melihat Bukit
Serelo yang sudah menjadi ikon Kabupaten Lahat. Bukit Serelo dengan
keindahannya yang tiada duanya dan bentuknya yang paling unik maka Bukit Serelo
dapat disebut sebagai Bukit Terunik di Dunia. Memang Bukit Serelo sangat unik
karena bentuknya ketika di lihat dari arah Timur atau dari arah Kota Muara Enim
terlihat seperti telunjuk tangan raksasa maka masyarakat menyebutnya sebagai
Bukit Telunjuk. Dan ketika kita melihatnya dari arah Kota Lahat maka Bukit
Serelo terlihat bah jempol raksasa sehingga masyarakat menyebutnya sebagai
Bukit Jempol atau Gunung Jempol. Wajar bila Bukit Serelo disebut sebagai Bukit
Terunik di dunia.
Selain Bukit
Serelo di gugusan Bukit Barisan ada juga Bukit Beteri, Bukit Besak, Bukit Lepak
Kajang, Bukit Teluk, Bukit Kuning dan Bukit Punggou Lanang. Dari sekian bukit
tersebut saat ini yang sangat digandrungi oleh pemuda dan para pendaki adalah
BUKIT BESAK.
Bukit Besak berada
di desa Tanjung Beringin kecamatan Merapi Selatan diketinggian 640 mdpl.
Disebut dengan Bukit Besak, kata besak berarti besar. Dari beberapa bukit yang
berada di kawasan Hutan Lindung Isau-Isau ini Bukit Besak memang memiliki
ukuran yang paling besar di bagian bawah hingga bagian paling atas. Pada bagian
paling atas Bukit Besak dengan ukuran sekitar 5 ha dapat menampung tenda para
pendaki sekitar 3.000 tenda di area 3 ha. Dengan daya tampung yang sangat
memadai tersebut sehingga Bukit Besak sangat diminati para pendaki dari
berbagai daerah di Sumatera Bagian Selatan dan daerah lainnya. Tak heran jumlah
kunjungan ke Bukit Besak perminggu mencapai 500 orang bahkan pernah tingkat
kunjungan mencapai 7.000 orang pada waktu perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan
Republik Indonesia atau perayaan tujuh belasan. Pada momen ini para pendaki di
atas bukit berkemah dan mengadakan upacara peringatan 17 Agustus tepat pada
tanggal 17 Agustus.
Selain melakukan pendakian ke atas bukit dengan trekking berjalan kaki dan menikmati keindahan alam perbukitan juga di atas Bukit Besak dapat dilakukan terbang layang atau paralayang. Dengan terbang dari Bukit Besak maka dapat melihat keindahan beberapa bukit disekitar Bukit Besak termasuk Bukit Serelo. Paralayang pertama dilakukan dari Bukit Besak pada Februari 2018 oleh paralayang dari Bandung dan Inggris. Bentuk bagian atas Bukit Besak yang mirip kubah sempurna, menjadikan bukit berbatu andesit ini menjadi tempat terbaik untuk olahraga Paralayang karena bisa take off dari berbagai penjuru mata angina. Untuk area landingnya di lapangan bola di Desa Tanjung Beringin. Kegiatan terbang dengan paralayang pertama ini ditayangkan oleh TV nasional dengan program Let's Go MNCTV.
Untuk mencapai
Bukit Besak para pendaki dari Kota Lahat menuju ke arah Kota Muara Enim dan di
persimpangan desa Telatang Kecamatan Merapi Barat setelah melintasi jembatan
sungai Lematang belok ke arah kanan. Kondisi jalan dari simpang desa Telantang
Kecamatan Merapi Barat hingga Desa Tanjung Beringin Kecamatan Merapi Selatan
berupa jalan kabupaten dengan lebar lebih kecil dari jalan lintas Sumatera akan
tetapi kondisi jalan cukup baik.
Dalam perjalanan
menuju ke Bukit Besak dari simpang Desa Telantang kita disuguhkan pemandangan
indah Bukit Serelo dan bisa singgah ke Pusat Latihan Gajah (PLG) Bukit Serelo
yang berada di sebelah kiri jalan Abdul
Lani. Pusat Latihan Gajah (PLG) Bukit Serelo merupakan 1 dari 7 PLG yang ada di
Indonesia. Disini wisatawan dapat menunggang gajah dan berfoto bersama gajah
dengan pemandangan Bukit Serelo dan hutan yang masih lebat. Saat ini di Pusat
Latihan Gajah (PLG) Bukit Serelo ada 10 gajah yang terdiri dari 1 gajah jantan
dan 9 gajah betina. Dari simpang Desa Telatang Kecamatan Merapi Barat ke Desa Tanjung Beringing
Kecamatan Merapi Selatan berjarak 11 km. Dari desa dapat melanjutkan perjalanan
dengan sepeda motor menuju shelter 1 sejauh 1,2 km dan melanjutkan berjalan
kaki hingga ke puncak Bukit Besak sejauh 800 meter.
Seluruh kendaraan
roda 4 dapat parkir di Desa Tanjung Beringin sedang sepeda motor parkir di
posko pertama pendakian setelah menyeberangi jembatan gantung sungai Serelo. Di
posko ini para pendaki akan mendaftarkan diri dan petugas akan mencatat nama,
no telephone dan memeriksa bawaan para pendaki. Di Bukit Besak telah diterapkan
agar para pendaki membawa turun kembali semua sampah yang dihasilkan oleh
pendaki itu sendiri maka dari itu para pendaki diperiksa barang bawaannya. Hal
ini untuk mewujudkan kebersihan di Bukit Besak bukan hanya kewajiban petugas
tetapi juga menjadi kewajiban pendaki untuk menjaga kebersihan Bukit Besak dan
lingkungannya. Di posko ini juga ada fasilitas yang telah dibangun oleh
Pemerintah Kabupaten Lahat melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Lahat berupa
gazebo, toilet, area parkir, kios pedagang (plaza) dan gapura.
Penduduk desa
Tanjung Beringin pada umumnya bertani berupa bersawah, menanam kopi, karet dan
tembakau dengan lokasi di sekitar Bukit Besak. Tembakau dari desa ini terkenal
di era tahun 1900an kebawah dengan sebutan Tembakau Perangai dan hingga kini
masyarakat masih menanam dan produksi untuk kalangan perokok terbatas. Selain
itu di desa Tanjung Beringin juga ada kerajinan membuat kinjar (alat angkut
berbentuk keranjang yang diletakkan di punggung), dahulu juga ada kerajinan
menganyam tikar tetapi sekarang sudah tidak dilakukan lagi karena para
pengrajin sudah tua, kesulitan bahan baku dan daya jual tikar yang rendah.
Masyarakat Tanjung
Beringin masih memelihara peninggalan leluhur berupa gotong royong, tradisi
pantauan dan sedekah desa yang dilakukan setiap tahun untuk upacara tolak balak
yang dipimpin seorang ketua adat yang disebut Jurai Tue. Jurai Tue merupakan
ketua desa yang diangkat secara turun menurun secara adat. Setiap kegiatan adat
desa akan dipimpin oleh Jurai Tue. Tradisi pantauan merupakan tradisi yang
sudah berkembang sejak lama, tradisi pantauan diadakan baik dalam suasana suka
maupun duka. Misal dalam suasana sukacita ketika satu keluarga melakukan
resepsi pernikahan maka seluruh penduduk desa minimal yang terdekat dengan
acara resepsi akan menyediakan makanan dan minuman di setiap rumah dan para
tamu yang datang diundang atau dipantau untuk menikmati hidangan yang telah
disiapkan di setiap rumah. Hidangan disiapkan dengan lengkap dari makanan
ringan hingga makanan berat lengkap dengan nasi, sayur, lalapan, berbagai
sambal, ikan brengkes, gulai ayam nanas, pindang beserta minuman kopi dan teh.
Begitu juga dalam suasana duka ketika ada salah warga yang meninggal, para
peziarah akan diundang atau dipantau untuk singgah ke setiap rumah untuk makan
dan minum.
Dengan daya tarik wisata alam dan budaya yang ada di Desa Tanjung Beringin ini telah mengangkat nama Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat dan Propinsi Sumatera Selatan ke kancah nasional maka dari itu tahun ini Bukit Besak mengikuti ajang bergengsi penghargaan pariwisata nasional berupa Anugerah Pesona Indonesia 2021 kategori Dataran Tinggi. Setiap Kabupaten/Kota se Indonesia mengusulkan atau mengajukan untuk ikut di ajang bergensi ini dan Alhamdulillah untuk kategori Dataran Tinggi, Bukit Besak berhasil masuk nominasi 10 besak mewakili Propinsi Sumatera Selatan.
Secara umum 18
kategori dari Propinsi Sumatera Selatan berhasil masuk 12 kategori yang
diwakili oleh 12 Kabupaten/Kota yaitu 1.Makanan Tradisional : Kroket Pedo –
Kab.Musi Rawas Utara, 2.Promosi Pariwisata Digital : Aplikasi Disbudpar Pali –
Kab.Pali, 3.Brand Pariwisata : It’s OKI – Kab.Ogan Komering Ilir, 4.Cendera
Mata : Gambo Muba – Kab.Musi Banyuasin, 5.Olahraga & Petualangan : Jakabaring
Sport City – Kota Palembang, 6.Wisata Air : Arung Jeram Sungai Selabung – Kab.OKU
Selatan, 7.Dataran Tinggi : Bukit Besak – Kab.Lahat, 8.Situs Sejarah : Megalit
Besemah – Kota Pagaralam, 9.Atraksi Budaya : Tari Gending Sriwijaya –
Prov.Sumatera Selatan, 10.Festival Pariwisata : Festival Gendang Melayu – Kota
Lubuk Linggau, 11.Destinasi Unik : Pantai Bongen – Kab.Musi Banyuasin, 12.Destinasi
Baru : Danau Shuji – Kab.Muara Enim.
Kabupaten Lahat
pernah mendapatkan Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018 dangan kategori Wisata
Kreatif Terpopuler didapatkan oleh Pelancu, Desa Ulak Pandan Kecamatan Merapi
Barat. Pelancu menjadi juara 1 sedang juara 2 oleh Kampung Bekelir – Kota
Tangerang dan juara 3 Pantai Tope Jawa – Kabupaten Takar. Dengan pengalaman ini
maka dalam ajang tahun 2021 ini Kabupaten Lahat sudah selayaknya akan menang
kembali. Untuk itu kami mohon bantuan seluruh masyarakat Kabupaten Lahat dan
Propinsi Sumatera Selatan dimanapun berada untuk mendukung kemenangan BUKIT
BESAK – KAB.LAHAT sebagai Juara 1
Anugerah Pesona Indonesia (API) 2021 kategori Dataran Tinggi dengan cara :
1.
Like IG BUKIT BESAK - KAB. LAHAT di akun
@ayojalanjalanindonesia
2.
SMS dengan ketik API 10B dan kirim ke 99386
3.
Like video youtube BUKIT BESAK - KAB.
LAHAT di channel @apiaward.
Tolong
bantu share ke keluarga, kawan sekolah, rekan kerja dan kerabat dimanapun
berada, terimakasih.