Bukit Serelo

Icon dari kota kecil Kabupaten Lahat yang kaya akan Sumber Daya Alam, Budaya dan Bahasa.

Megalith

Peninggalan sejarah yang banyak terdapat di Kabupaten Lahat.

Ayek Lematang

Aliran sungai yang terdapat di Kabupaten Lahat.

Air Terjun

Obyek keindahan alam yang terbanyak di Kabupaten Lahat.

Aktivitas Masyarakat Pedesaan

Kota Lahat yang subur kaya akan hasil perkebunan.

Selasa, 31 Januari 2023

BATU BELADUNG (Jelajah Negeri Mengenal Alam)

                    Wisatawan di Cughup Batu Beladung


Setiap liburan akhir tahun dan tahun baru  hampir setiap daya tarik dan destinasi wisata dimanapun berada selalu ramai dan dipadati wisatawan bahkan kenaikan kunjungan wisatawan bisa mencapai 3 kali lipat dari hari biasa. Hal ini terjadi juga di beberapa daya tarik dan destinasi wisata di Kabupaten Lahat seperti Waterboom, Puncak Gugah, Taman Ayek Lematang, Pagar Park, Cughup Buluh, Bukit Besak, TMC, Ayek Pacar dan Agrowisata Tanjung Sakti.

Seperti diketahui bahwa Kabupaten Lahat mempunyai daya tarik wisata yang sangat beragam baik wisata alam, budaya dan buatan yang tersebar di beberapa desa dan kecamatan dari ujung timur hingga ujung barat. Dan di awal tahun 2023 ini Kabupaten Lahat mencatatkan diri penambahan destinasi wisata baru yaitu Cughup Batu Beladung yang berlokasi di Desa Tanjung Payang Kecamatan Lahat Selatan. Lokasi destinasi wisata ini baru saja dirintis seminggu yang lalu oleh pemilik lahan bernama Darmadi seorang warga Tanjung Payang bersama kerabatnya.

Untuk menuju lokasi air terjun atau dalam bahasa Lahat di sebut cughup,  maka Cughup Batu Beladung sangat mudah untuk dijangkau. Dari pusat Kota Lahat atau Simpang 4 Pasar Lematang menuju ke arah barat atau arah ke Pagar Alam setelah melintasi lapangan PJKA ada simpang 4, belok ke kiri dan terus lurus menyeberangi jembatan sungai Lematang yang baru saja di cat dengan warna yang biru menarik sehingga terlihat lebih indah. Dari jembatan Lematang terus lurus mengikuti jalan Drs.Harunata sejauh 5 km dengan kondisi jalan aspal yang bagus dengan bahu jalan berbeton sehingga jalan ini sangat aman untuk dilalui, selanjutnya belok ke kiri dan masuk jalan cor beton sejauh 100 meter dan kendaraan dapat parkir di lokasi ini. Berikutnya jalan kaki sejauh 100 meter dengan meniti anak tangga dan dilanjutkan menelusuri puluhan bebatuan yang tersebar di lokasi ini dan suara air gemericik menyambut kedatangan wisatawan. Ketika menyeberangi jembatan Lematang di sebelah kiri jalan telah dipasang spanduk kecil petunjuk arah ke Cughup Batu Beladung begitu juga di beberapa titik sepanjang jalan menuju lokasi cughup telah dipasang petunjuk arah. Hal ini untuk mempermudah wisatawan mencari lokasi cughup.

Air jernih berwarna putih mengalir dari atas dan jatuh mengalir di atas bebatuan yang menumpuk sehingga cughup ini terlihat lebih indah. Walaupun di musim hujan dan sungai lematang berwarna keruh tetapi cughup ini tetap berair jernih. Banyaknya bebatuan yang tersebar dan bertumpuk-tumpuk di lokasi cughup ini sehingga lokasi ini disebut Cughup Batu Beladung (batu bertumpuk-tumpuk) seperti dituturkan Kepala Desa Tanjung Payang Sapri.

Bupati Lahat Cik Ujang, SH melalui Tim Bupati Untuk Percepatan Pembangunan Bidang Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mario Andramartik yang berkunjung langsung ke lokasi bersama Kepala Desa Tanjung Payang Sapri dan Kepala Dusun Dian. Pemkab Lahat sangat mendukung dengan dibukanya daya tarik wisata ini menjadi destinasi wisata apa lagi lokasinya sangat dekat dengan ibukota kabupaten, jalan menuju lokasi mudah untuk semua kalangan, aman dan nyaman, ayo wisata ke cughup Batu Beladung, ayo wisata ke Lahat sambung Mario.

         TBUPP, Kades dan Pengelola Cughup Batu Beladung

Walaupun destinasi wisata ini baru seumur jagung akan tetapi telah mampu menarik banyak wisatawan maka dari itu pemilik lahan lebih giat dan semangat untuk melakukan pembenahan seperti membuat toilet, tempat ganti pakaian, gazebo, pance (bangku tempat duduk dari bambu), pondok jualan dan menyiapkan lahan untuk berkemah tepat di atas cughup yang merupakan kebun karet. Pengelola cughup juga telah melakukan terobosan dalam mempromosikan destinasi wisata Cughup Batu Beladung dengan membuat Lomba Foto melalui media sosial Instagram. Hal ini tentu suatu upaya untuk menarik minat wisatawan berkunjung dan memberikan apresiasi atas kunjungan wisatawan.

Semoga segala upaya yang telah dilakukan dan akan dilakukan oleh pengelola dalam pengembangan Cughup Batu Beladung akan berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan harapan serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar cughup. Januari 2023 Mario Andramartik.

Jumat, 27 Januari 2023

SINGAPURE LAHAT (Jelajah Negeri Mengenal Alam)

Tim survey foto bersama di Cughup Endap

Pada liburan akhir tahun 2022 dan tahun baru 2023 hampir semua destinasi wisata dimanapun berada selalu dipadati wisatawan. Di Kabupaten Lahat destinasi wisata yang sangat padat dikunjungi wisatawan seperti Agrowisata Tanjung Sakti, Ayek Pacar, Taman Ayek Lematang dan Waterboom begitu juga dengan penginapan/hotel penuh dengan wisatawan dari berbagai kota di Sumatera Selatan dan luar Sumatera Selatan. Yach memang Kabupaten Lahat mempunyai banyak destinasi wisata dan daya tarik wisata yang tersebar hampir di setiap kecamatan baik wisata alam, budaya dan buatan.

Di awal tahun 2023 ini Bupati Lahat Cik Ujang, SH melalui Tim Bupati Untuk Percepatan Pembangunan Bidang Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mario Andramartik melakukan kunjungan ke satu air terjun atau cughup di Desa Singapure Kecamatan Kota Agung Kabupaten Lahat. Dalam kunjungannya tim didampingi Herlianto Sapsidi, Handoyo, Victorrogo Sekretaris Desa Singapure, Rahap Budianto Manager PT Prastya Bajra Prima dan Darhanis pemilik lahan cughup.

Lokasi cughup dekat dengan PLTM Endika yang dibangun oleh PT Prastya Bajra Prima. Pembangkit yang memanfaatkan air sungai Endikat sebagai penggerak turbin yang menghasilkan listrik sebesar 8 MW. Di atasnya juga ada PLTM PT Green Lahat yang memproduksi listrik sebesar 10 MW. Kedua PLTM ini merupakan pembangkit listrik energi baru terbarukan.

Setelah sampai di site PLTM Endikat Victor dan Rahap bercerita bahwa di Desa Singapure terdapat 4 air terjun yaitu Ndelindang, Endap, Liku Semen dan Beringin. Ke-4 air terjun masih sangat alami dan belum ada fasilitas penunjang sebagai destinasi wisata. Akhirnya kami putuskan untuk melihat air terjun Endap.

Untuk menuju lokasi air terjun Endap dari pintu masuk site PLTM Endikat berhenti di headpond, karena untuk menuju lokasi cughup harus melewati site PLTM maka perlu pemberitahuan dahulu sebelum berkunjung. Dari headpond lalu turun dan menyeberangi sungai Getapan dengan jembatan kayu. Kemudian sedikit naik untuk menuju pondok Darhanis. Dari pondok Darhanis menyusuri kebun kopi berikutnya sedikit turun menuju lahan yang baru saja dibuka oleh Darhanis untuk ditanami dengan pohon kopi.

Setelah berjalan sekitar 5 menit kami menyusuri sungai Getapan. Di barisan paling depan Darhanis memimpin perjalanan menuju cughup, Darhanis membawa parang untuk memotong ranting-ranting agar perjalanan kami lebih menyenangkan walaupun kami juga harus meruduk karena beberapa pohon besar yang tumbang. Menurut Darhanis memang belum ada yang sengaja berkunjung ke Cughup Endap ini begitu juga Victor Sekretaris Desa Singapure mengatakan bahwa baru kali ini ke cughup Endap. Menurut beberapa pekerja PLTM Endikat juga belum pernah berkunjung ke cughup Endap.

Setelah menempuh perjalanan kaki sekitar 15 menit kami tiba di cughup Endap yang berair jernih, mempunyai lubuk dengan kedalaman 1,5 meter, ketinggian sekitar 20 meter dengan pepohonan nan rindang disekelilingnya membuat cughup Endap begitu sejuk, asri dan hijau di ketinggian 750 mdpl. Cughup Endap berada di sungai Getapan, diatasnya ada cughup Ndelindang yang berjarak sekitar 1 km. Sungai Getapan mengalir ke sungai Endikat.

Untuk menuju cughup Endap dari Kota Lahat ke arah Kota Pagar Alam, kemudian di Simpang 3 Asam desa Air Dingin Lama dapat belok kiri ke arah Kota Agung, bila melalui jalan ini dapat ditempuh dengan jarak 56 km atau 1 jam 45 menit dan bila belok kanan ke arah Kota Pagar Alam lalu belok kiri di desa Bandar maka dapat ditempuh dengan jarak 75 km atau 2 jam perjalanan. Dari kedua jalan saat ini dalam kondisi baik dengan lebar jalan sekitar 4 meter sehingga bila berpapasan 2 mobil maka harus berhenti salah satu mobil.


Setiba di cughup kami langsung buru-buru untuk berfoto bersama sebelum hujan lebat datang, selesai berfoto kami langsung meninggalkan cughup Endap kembali ke pondok Darhanis. Alhamdulillah hujan hanya gerimis dan sebentar sehingga belum membasahi pakaian kami. Setiba di pondok Darhanis kami menyeduh kopi yang disajikan oleh istri Darhanis. Kami menikmati kopi yang diproduksi dari kebun sendiri dan diolah dengan sederhana dan menggunakan peralatan tradisional seperti isaran (alat pengupas kulit kopi), ditumpuk sendiri dengan lesung kayu, digoreng sendiri di kebun ini sehingga kelezatan kopinya sangat terasa. Selesai menikmati kopi robusta Darhanis nan lezat kami kembali ke kendaraan kami dan kembali pulang.

Desa Singapure mempunyai potensi 4 air terjun, rumat adat (ghumah baghi), perkebunan kopi, lada, persawahan dan 2 PLTM, tentu ini merupakan potensi yang besar dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat desa Singapure. Smoga kelak Singapure Lahat dapat maju berkembang menjadi Singapore  yang merupakan negara maju yang berada di Asia Tenggara. Januari 2023, Mario Andramartik.