
Jika minggu lalu
Panoramic of Lahat melakukan penjelajahan mencari potensi pariwisata yang ada
di desa Kebun Jati kecamatan Kota Agung kabupaten Lahat maka minggu ini
melakukan penjelajahan ke desa Penandingan kecamatan Mulak Sebingkai yang
merupakan kecamatan pemekaran Mulak Ulu beberapa bulan lalu.
Di desa ini
sebelumnya sudah diresmikan dan dibuka untuk umum sebuah danau sebagai
destinasi pariwisata. Disini sudah dibangun beberapa pondok untuk santai,
warung makanan dan minuman, bebek mainan dan perahu untuk keliling danau. Untuk
masuk ke destinasi danau Mbahambang pengunjung tidak di pungut biaya tetapi
dikenakan biaya parkir kendaraan, sepeda motor Rp.2.000,- dan mobil Rp.5.000,-
sedang untuk keliling danau dengan menggunakan bebek mainan atau perahu
dikenakan biaya Rp.5.000,- per orang.
Keberadaan danau
Mbahambang telah menyedot perhatian masyarakat sekitar kecamatan Mulak Sebingkai
tidak salah ketika di hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional danau ini
padat dibanjiri pengunjung bahkan
pengunjung dari luar kabupaten Lahat. Dengan banyaknya pengunjung maka membawa
keuntungan bagi masyarakat desa Penandingan.
Panoramic of Lahat
mendapat info bahwa di desa Penandingan juga terdapat air terjun yang tidak
jauh dari desa dan danau Mbahambang maka tim Panoramic of Lahat segera
melakukan survey dan penjelajahan ke air terjun. Tim berangkat dari Kota Lahat
menuju ke arah Pagaralam dan setelah tanjakan Terkul tepat di pertigaan simpang
Pagar Gunung (Pagun) belok ke kiri. Jarak dari Kota Lahat ke simpang Pagun
sekitar 22 km lalu melanjutkan perjalanan menyusuri jalan aspal yang mulus
tetapi agak sempit dan berliku. Harus extra hati-hati ketika melintasi jembatan
yang sempit dan hanya cukup untuk satu kendaraan roda empat saja. Dari simpang
Pagun menuju desa Penandingan berjarak 17 km jadi jarak dari Kota Lahat ke desa
Penandingan sekitar 39 km atau 1 jam perjalanan.
Setiba di desa
Penandingan tim berjalan kaki menuju ke air terjun dengan menyusuri jalan
setapak dengan lebar 1 meter sejauh 5 menit perjalanan lalu belok ke kanan
masuk ke perkebunan kopi. Pohon-pohon kopi saat ini sudah berbuah berwarna hijau dan 3 bulan kemudian
akan di panen. Tidak ada jalan di dalam kebun kopi ini kami harus menerobos
selah di antara pohon kopi dan harus sedikit extra hati-hati agar tidak
merontokkan buah kopi. Kebun kopi ini terletak di tebing dengan kemiringan
sekitar 30 derajat.
Kami menerobos
kebun kopi menuju sungai Ughul sekitar 5 menit perjalanan lalu berjalan
menyusuri sungai Ughul sejauh 50 meter. Sungai Ughul dengan airnya yang jernih
dan dangkal membuat kami tidak kesulitan mencapai air terjun. Mulyadi warga
desa Penandingan yang sudah tinggal dan bekerja di Kota Lahat yang menjadi
pemandu kami berada di barisan paling depan, di barisan kedua ada Toti anakku
yang sekarang duduk di kelas 1 SMP dan paling belakang Bayu Ketua Divisi Survey
Panoramic of Lahat.
Setiba di air
terjun segera aku buka tas kameraku dan menyiapkan segala sesuatunya untuk
mereka keindahan air terjun Ughul. Di sebut air terjun Ughul karena berada di
sungai Ughul yang berasal dari Bukit Barisan. Selain air terjun Ughul yang
berada di desa Penandingan juga ada air terjun Ughul Besar di desa Muara Dua
dan air terjun Ughul Kecil di desa Penantian. Jadi di sungai Ughul ada 3 air
terjun dengan ketinggian dan keindahan yang berbeda. Air terjun Ughul yang
berada di desa Penandingan mempunyai kontur yang menarik. Pada bagian paling
atas air jatuh dari ketinggian sekitar 3 meter dan membentuk danau kecil dengan
kedalaman sekitar 2 meter lalu jatuh kebawah membentuk air terjun dan terus
turun lagi hingga membentuk tingkatan sebanyak 4 tingkatan pendek-pendek dan
pada bagian bawah membentuk danau yang dangkal dengan kedalaman hanya 1 meter.
Beberapa tahun sebelumnya air terjun ini cukup besar debit airnya dan pada
bagian paling bawah membentuk danau dengan kedalaman lebih dari 5 meter akan
tetapi setelah dibagian atas air terjun dijadikan sawah dan perkebunan juga
sungai dibagi menjadi dua jalur sungai untuk mengairi sawah dibawahnya maka
debit ait menjadi kecil dan juga ada factor sendimentasi sehingga danau menjadi
dangkal.
Dengan tingkatanya
yang banyak dan airnya yang jernih maka air terjun Ughul terlihat indah dan
menarik di pandang mata apalagi vegetasi di sekitar air terjun dan sungai masih
terjaga. Masih banyak pohon-pohon besar seperti pohon serian sehingga berada di
air terjun ini masih sejuk dan segar sambil bermain air yang jernih.
Agar air terjun
ini menjadi lebih baik dan dapat dijadikan destinasi pariwisata yang akan terintegrasi
dengan keberadaan danau Mbahambang maka yang pertama adalah membuka akses jalan
setapak dari danau ke air terjun dan terus menyusuri tepi sungai. Membangun pondok-pondok
sepanjang jalan setapak untuk berjualan makanan atau minuman dan pondok atau
bangku untuk duduk ketika lelah. Pada bagian bawah air terjun yang saat ini
dangkal dapat digali dan didalami hingga 1,5 meter agar dapat dijadikan lokasi
berenang. Agar tetap alami maka pembuatan jalan setapak dan lainnya tidak
menggunakan bahan semen atau sejenisnya. Jalan setapak di tepi sungai dapat
dibuat dengan menyusun batu-batu yang di ambil dari sungai dan pondok-pondok
dapat dibangun dari bahan kayu atau bambu. Dengan konsep ekowisata akan lebih
terlihat hidup destinasi pariwisata yang terletak di bawah Bukit Barisan dan
berjarak 1 jam perjalanan dari Kota Lahat.
Semoga destinasi
pariwisata air terjun Ughul segera terwujud dan dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat desa Penandingan dan sekitarnya. Dan secara umum pariwisata
kabupaten Lahat berkembang dengan baik karena banyaknya destinasi pariwisata
yang bermunculan hampir di setiap kecamatan. Hal ini makin mengukuhkan
kabupaten Lahat sebagai Bumi Seratus Air Terjun Seribu Megalitik Sejuta Pesona
Alam Budaya. Ayo berwisata ke Lahat. (Jan 09,2018. Mario Andramartik)