Minggu, 03 Januari 2021

SEKAYOEN SITUS MEGALITIK KE-53


Setelah Kabupaten Lahat mendapatkan penghargaan sebagai Pemilik Situs Megalit Terbanyak se Indonesia pada tanggal 15 Oktober 2012 maka Kabupaten Lahat juga mendapat julukan sebagai Negeri Seribu Megalit. Tidak sampai di situ ternyata terus bermunculan situs megalit baru di kabupaten Lahat. Sabtu, 28 November 2020 ditemukan kembali situs megalit oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat bersama Panoramic of Lahat.


Kepala Bidang Kebudayaan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat Bambang Aprianto didampingi stafnya Indra dan Meri bersama Ketua Panoramic of Lahat Mario Andramartik dan timnya Bayu dan Syaiful dipandu oleh Suharsono warga desa Sumber Karya kecamatan Gumay Ulu melakukan jelajah ke dusun tua Sekayoen, secara administrasi dusun tua yang telah ditinggalkan penduduknya ini berada di desa Rindu Hati.

Di dusun yang berada di tepi sungai Selangis ini ternyata ada situs megalit. Hari ini kami menemukan arca manusia yang masih utuh dari bagian badan hingga kepala, bagian kepala memakai topi dan bagian lengan terlihat garis baju lengan pendek. Arah hadap arca manusia  ke arah barat dan kepala menoleh ke kiri. Lokasi arca di kebun kopi yang sudah tidak terurus sehingga dipenuhi banyak semak belukar dan dekat dengan pemakaman kuno.

Di pemakaman kuno kami menemukan batu nisan berukir berupa sulur bunga. Lokasi arca manusia dan pemakaman tak jauh dari sungai selangis atau berjarak sekitar 100 meter.

Untuk menuju lokasi ini dari Simpang Tiga Sekayoen di desa Sumber Karya dengan berjalan kaki dengan jarak tempuh sekitar 3 km dengan kontur jalan tanah menurun menyusuri kebun karet dan kebun kopi lalu menyeberangi jembatan gantung sungai selangis, dari jembatan gantung ke lokasi arca manusia sekitar 100 meter.

Jika dari jembatan gantung ke arah barat sejauh 200 meter maka akan melihat keindahan air terjun Tamban dengan ketinggian sekitar 20 meter. Ke arah selatan dari arca manusia terlihat hamparan sawah yang merupakan dusun Sekayoen yang telah ditinggalkan penduduknya puluhan tahun silam dan hanya menyisakan kebun dan sawah saja.

Menurut catatan Panoramic of Lahat yang telah mendapatkan rekor MURI sebagai Kolektor Data Situs Megalit Terbanyak se Indonesia pada tahun 2012, situs yang baru ditemukan merupakan situs megalit ke-53 yang berada di kabupaten Lahat.

Arca manusia yang berada di situs Sekayoen desa Rindu Hati kecamatan Gumay Ulu Kabupaten Lahat merupakan temuan megalitik terbaru di akhir tahun 2020. Arca ini belum pernah ditulis atau dilaporkan atau di data oleh siapapun maka temuan arca ini sangat baru. Setelah temuan ini Lembaga Kebudayaan dan Pariwisata Panoramic of Lahat akan segera melaporkan hasil temuan ini kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat, Balai Arkeologi Sumatera Selatan, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Sumatera Selatan dan tembusan kepada Bupati Lahat dan Ketua DPRD Lahat.

Dari situs megalit di dusun Sekayoen tim melanjutkan perjalanan ke desa Sumber Karya kecamatan Gumay Ulu, di sini tim meninjau situs megalit yang berada di desa Sumber Karya berupa 2 arca manusia, 2 batu datar dan 2 tetralit. Situs megalit ini berada di kebun pak Ikhsan. Dalam perjalanan ke situs megalit yang berada sekitar 500 meter dari desa atau 1,5 km dari Simpang Tiga Sekayoen atau 24 km dari pusat Kota Lahat. Kami didampingi  Ikhsan dan anaknya Dayat juga Suharsono dan kedua anak lelakinya yang sudah mengikuti sejak dari dusun Sekayoen.

Untuk Situs megalitik di desa Sumber Karya, Lembaga Kebudayaan dan Pariwisata Panoramic of Lahat telah melaporkan temuannya pada 1 Mei 2016 yang kala itu langsung di liput media elektronik TV nasional. Temuan ini hasil laporan warga desa melalui medsos Facebook kepada tim Lembaga Kebudayaan dan Pariwisata Panoramic of Lahat.

Kami Lembaga Kebudayaan dan Pariwisata Panoramic of Lahat masih berkeyakinan bahwa di sekitar situs temuan baru dan daerah lain di Kabupaten Lahat masih akan ditemukan megalitik lainnya. Smoga kami masih mendapatkan kesempatan untuk terus menguak peninggalan maha karya leluhur bangsa yang mempunyai nilai-nilai yang sangat tinggi dan dengan media ini juga dapat mengenalkan kepada public sehingga semakin banyak yang mengenal dan peduli dengan warisan budaya ini. (Sekayoen, 28 November 2020, Mario Andramartik).



0 komentar:

Posting Komentar