Senin, 06 Februari 2017

"DAYANG RINDU PEMIKAT HATI" Jelajah Negeri Mengenal Alam


Alkisah ada seorang gadis yang cantik dan baik hati. Gadis ini tinggal di sebuah desa yang bernama desa Penindaian sebuah desa yang aman dan damai dengan penduduknya yang ramah dan saling menolong. Gadis ini bernama Dayang Rindu dan sangat terkenal di desa dan desa sekitarnya karena kecantikan dan kebaikannya, sehingga banyak pemuda desa dan desa sekitar yang tertarik dan bermaksud meminang Dayang Rindu untuk dipersunting menjadi istri. Karena banyaknya pemuda yang terpikat oleh kecantikan dan kebaikan Dayang Rindu maka Dayang Rindupun bingung untuk memutuskan pemuda yang mana yang layak untuk dijadikan suaminya. Agar tidak menyakiti salah satu pemuda yang terpikat olehnya maka Dayang Rindu memutuskan untuk mengasingkan diri di dalam hutan di atas bukit nan jauh dari desanya agar tak ada pemuda desa yang mencarinya untuk dijadikan istri.
Di hutan dimana Dayang Rindu mengasingkan diri terdapat sebuah air terjun yang digunakan Dayang Rindu untuk mandi dan memanjakan diri. Nah cerita ini secara turun menurun sangat melekat di masyarakat desa Penindaian hingga kini. Maka air terjun yang dahulu kala digunakan Dayang Rindu untuk mandi dan memanjakan diri dinamakan Air Terjun Dayang Rindu.
Untuk menuju air terjun Dayang Rindu yang berada di sebelah Selatan desa Penindaian kec.Mulak Ulu, kab.Lahat, Sumatera Selatan dapat menggunakan sepeda motor yang telah di design khusus untuk medan menanjak dan berlumpur.
Ketika kami team Panoramic of Lahat yang terdiri dari Mario selaku ketua team dan anggota Rian, Deby, Deri dan Wahyu mengunjungi air terjun di musim hujan maka jalan tanah yang menanjak dan licin sangat susah untuk dilalui walau sepeda motor telah di design sedemikian rupa. Beberapa kali kami tergelincir dan harus berhenti. Jalanan menanjak dan licin dengan kebun kopi di kanan dan kiri yang baru mulai berbunga menjadi saksi berjuangan kami untuk melihat keindahan air terjun Dayang Rindu. Kami dapat rasakan betapa susah dan sulitnya melalui jalan ini apalagi penduduk yang setiap hari melalui jalan ini.
Setelah menyusuri jalan tanah yang licin selama satu jam perjalanan sampailah kami di sebuah pondok kayu dan di sini kami parkir sepeda motor kami untuk selanjutnya berjalan kaki menuju air terjun selama 10 menit perjalanan. Dalam perjalanan ini kami didampingi sahabat kami asal Mulak Ulu Ivi Hamzah yang merupakan penggiat pariwisata kecamatan Mulak Ulu dan 5 orang penduduk desa.
Tantangan jalan menanjak, licin dan lelah selama satu jam perjalanan terbayar sudah dengan keindahan air terjun Dayang Rindu yang berada di ketinggian 1.000 mdpl di perbukitan Bukit Barisan. Air terjun dengan daun pohon cacar air yang hijau dan air nan jernih jatuh dari ketinggian sekitar 75 meter terlihat indah dan sejuk di pandang. Tak puas hanya melihat dari kejauhan maka kami mendekat dan memanjat menapaki aliran air terjun.
Air terjun ini berasal dari ayek tulung atau sumber mata air di atas bukit yang merupakan bagian dari gugusan Bukit Barisan dan mengalir membentuk sungai Petar. Dan area di sekitar air terjun di sebut kawasan/daerah Petar yang konon di kawasan ini banyak terdapat pohon petai.
Di sekitar air terjun merupakan kebun kopi yang telah di garap masyarakat puluhan tahun silam sehingga tidak ada lagi pohon-pohon besar. Hal ini sangat disayangkan karena ketika musim penghujan dapat terjadi lonsor dan erosi yang dapat mengakibatkan sendimentasi sungai dan tidak menutup kemungkinan terjadi banjir yang akan merugikan masyarakat sendiri.
Keberadaan air terjun Dayang Rindu semakin mengokohkan Kabupaten Lahat sebagai Bumi Seratur Air Tejun. Dari data yang dimiliki Panoramic of Lahat saat ini di Kabupaten Lahat terdapat 126 air terjun yang tersebar di beberapa kecamatan dengan ketinggian dan keindahan yang berbeda. Di Kecamatan Mulak Ulu terdapat beberapa air terjun seperti di desa Muara Tiga, Lesung Batu, Geramat, Pajar Bulan, Lawang Agung dan Penandingan.
Keindahan air terjun Dayang Rindu dapat dijadikan destinasi wisata akan tetapi infrastruktur untuk menuju air terjun dan fasilitas di air terjun perlu disiapkan dengan baik seperti area parkir, area untuk bermain air, tempat ganti baju, toilet, tempat sampah, tempat duduk, tempat berteduh, kedai makan dan minum. Pemerintah Desa dan masyarakat termasuk tokoh masyarakat dan pemuda setempat harus berupaya agar air terjun Dayang Rindu dapat menjadi destinasi wisata yang akan membantu perekonomian desa. Selain itu juga dukungan dari Pemerintah Kabupaten Lahat dalam hal ini Dinas Pariwisata dan DPRD Kabupaten Lahat sangat dibutuhkan untuk terwujudnya destinasi wisata apalagi saat ini Kabupaten Lahat telah ditetapkan menjadi Kawasan Strategi Pariwisata Propinsi (KSPP) di propinsi Sumatera Selatan. Hanya ada 5 dari 17 kabupaten/kota di propinsi Sumatera Selatan yang ditetapkan menjadi KSPP maka hal ini menjadi motivasi tersendiri untuk mengembangkan sektor pariwisata di Kabupaten Lahat.(Mario Andramartik).

0 komentar:

Posting Komentar